Translate It

Friday, September 18, 2009

Cibubur 1

Follow us on twitter @RRGhostStory and @elkoerawan

Cerita ini dari pelatih pramuka saya.

Cerita ini berawal pada saat pelatih saya membuat acara perkemahan di daerah cibubur. Ya, mungkin sudah banyak yang mengetahui bahwa daerah cibubur memang terkenal sangat angker. Tapi di Jakarta, itu tempat paling asik untuk membuat acara outdoor. Acara-acaranya sih biasa saja. Tetapi, yang membuat panitia berkesan adalah ketika acara jurit malam. ( buat yang tidak tahu, jurit malam adalah semacam jalan-jalan pada malam hari ). Berkesan kenapa? Ini ceritanya.

Acara jurit malam, memang lazim dilaksanakan saat acara pramuka yang ada acara menginapnya. Jadi, itu sudah biasa untuk anak pramuka, dan itu juga alasan kenapa panitia membuat acara jurit malam saat itu. Biasanya, acara jurit malam tidak lengkap tanpa adanya tambahan, alias para pemberi rasa takut. Hahaha. Seringkali, panitia menyiapan beberapa aksesoris untuk menakut-nakuti para peserta perkemahan. Kali ini, yang disiapkan oleh panitia adalah 10 orang ( atau makhluk ) pocong. Setelah persiapan selesai, semua pocong tersebut pergi ke pos masing-masing. Dan acara jurit malam pun dimulai.

Sekitar pukul 11.30, para peserta berkumpul di lapangan. Mereka diberi pengarahan seperti biasa. Ada larangan-larangan yang harus mereka patuhi. Seperti larangan untuk bercanda dan berteriak. Ada juga peringatan bahwa mereka akan menemukan hal yang tidak biasa dijumpai ( hanya sekedar memberi tahu, tetapi tetap saja pasti pada takut ). Setelah semua siap, para peserta mulai berjalan kaki berkeliling. Pada awalnya tidak ada yang spesial. Ya, hanya teriakan-teriakan peserta yang melihat pocong dan para panitia yang berusaha menenangkan ( padahal di dalam hati pasti tertawa. Hahaha ). Tapi salah satu peserta melihat hal yang aneh.

Peserta tersebut melihat ada sesuatu yang tidak biasa. Ada pocong yang sedang berdiri di atas sebuah pohon besar. Walaupun begitu, dia mengira bahwa itu juga salah satu panitia, yang ditugaskan untuk menakut-nakuti peserta. Supaya heboh, peserta itu berteriak, "Ada pocong di atas pohon! Ada pocong di atas pohon!" So, sudah dapat dipastikan, peserta yang lain panik setengah mati. Tapi lagi-lagi mereka dapat ditenangkan oleh para panitia yang setia. Salah seorang panitia berbisik ke panitia yang lain, "Eh, memang ada pos pocong di atas pohon?" Temannya menjawab, "Sepertinya sih memang ga ada. Tapi  mungkin improvisasi. Hahaha." Dan setelah sekitar 2 jam, acara jurit malam pun selesai. Tapi, apa semua hal aneh sudah selesai. Belum. Ada satu lagi hal aneh. Apa itu?

Setelah acara tersebut selesai, para pocong imitasi berkumpul. Mereka memang berdandan layaknya pocong asli. Tapi yang membuat penasaran, setelah dihitung, pocongnya ada 11. Padahal, dari panitia hanya ada 10. Tidak diketahui yang mana yang asli, dan mana yang palsu. Semua mirip. Tapi, saat dihitung untuk kedua kalinya, kembali hanya ada 10 pocong. Dan semua panitia bertanya-tanya. Hahaha. Pasti mereka semua penasaran.

So, apakah yang peserta liat di atas pohon itu pocong asli? Apakah pocong yang ke-11 itu pocong yang ada di atas pohon? Tidak pernah ada alasan logis untuk menjawab pertanyaan itu. Jadi, percaya atau tidak, itulah kenyataan yang pernah dialami pelatih saya.

No comments:

Post a Comment