Translate It

Friday, September 18, 2009

Persami 75

Follow us on twitter @RRGhostStory and @elkoerawan

Cerita ini, pengalaman saya sendiri.


Saat itu, sekitar 4 tahun yang lalu, SMP saya mengadakan acara persami yang dilaksanakan di sekolah. Persami alias perkemahan sabtu minggu yang saya laksanakan sudah direncanakan sejak lama. Berhubung saya adalah ketua pramuka, maka saya yang ditunjuk sebagai ketua panitia acara tersebut.

Pada waktu sedang rapat bersama guru-guru, keputusannya adalah, acara persami disatukan dengan acara LDKS ( Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah ). Saya sempat memprotes keputusan itu karena saya pikir, peserta LDKS yang kebanyakan sok pinter, akan mengganggu acara persami ini. Tapi keputusannya sudah tidak dapat diganggu gugat, dan saya, mau atau tidak, harus menerima itu.

Pada saat acara, awalnya peserta LDKS tidak ada yang mengganggu. Dan acara persami berjalan dengan lancar. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Artinya, para peserta harus beristirahat malam sebelum melanjutkan acara. Di saat peserta beristirahat,  saya dan 2 orang panitia lainnya mempersiapkan acara selanjutnya. Wide Games ( Permainan yang dilakukan dengan menggunakan pos-pos dan ada tugas di setiap posnya ). Rencananya, acara itu akan menggunakan lantai 3 juga.

Kami bertiga naik ke lantai 3. Diawali dengan menyiapkan lilin-lilin di sepanjang koridor dan kelas yang akan digunakan untuk menjadi salah satu pos. Setelah itu, kami bertiga membacakan doa di setiap kelas yang ada di lantai 3. Dengan hanya diterangi cahaya lilin, saya memasuki kelas-kelas itu. di kelas 9-6 tidak ada yang aneh. Tetapi ketika di kelas 9-5, belum masuk saja, perasaan saya sudah tidak enak. Saat masuk, memang ada sesuatu yang sedang duduk di atas kursi ( dulu setiap pulang sekolah, kursi diangkat ke atas meja ). Seperti kuntilanak atau semacam itu. Dilanjutkan ke kelas 9-4. Tidak ada apa-apa. Tetapi ketika di kelas 9-3, ada yang sedang berdiri di dekat jendela. Kali ini hanya bayangan saja. Setelah itu, kelas 9-2 juga aman. Tapi di kelas 9-1 yang menyambung sama 8-1 ( Hanya disekat  ) saya merasa suasananya panas. Tapi saya tidak melihat apa-apa di sana. Dan urusan lantai 3 selesai.

Lanjut. Tugas saya selanjutnya adalah mengurus anak-anak LDKS agar tidak ada yang ke lantai 3. Saya ke tempat anak LDKS dan memperingatkan kepada mereka agar tidak pergi ke lantai 3. Setelah itu, saya menutup tangga ke atas menggunakan pot besar. Setelah itu, saya kembali ke tempat panitia. Sekitar 15 menit setelah itu, saya mendengar ada yang bercanda dan berteriak-teriak di lantai 3. Saya yakin itu adalah peserta LDKS dan saya menyuruh mereka untuk turun. Dan mereka turun juga.

Saat saya sedang membuat pertanyaan untuk wide games, tiba-tiba temen saya mengatakan bahwa saya dipanggil oleh guru agama. Pada saat saya keluar, ternyata ada peserta LDKS yang kerasukan. Dan tugas saya bertambah. -_-. Pada saat saya periksa ke lantai 3, saya melihat ada semacam kuntilanak. Ternyata temen saya juga ada yang liat. Alhasil dia kabur, dan karna kaget, saya juga ikutan lari. Hahaha. Setelah itu, pembina osis mengatakan bahwa wide games di lantai 3 ditiadakan. Astaga. Saya menjadi sangat geram. Tapi ya sudahlah. Itu adalah resiko. Saya membagi panitia menjadi 2 Tim. Tim 1 untuk peserta putra. Tim 2 untuk peserta putri. masing-masing bertugas untuk membaca Al-Quran di ruang tugas mereka.

Oke. Lanjut dimana saya menemukan hal yang aneh. Rencana lantai 3 dialihkan ke kantin. Nah, ketika saya ke kantin, ada something tuuh. Ada kakek-kakek yang sedang duduk di kursi kantin. Baju ( Semacam gamis ) putih, rambut putih, jenggot putih, serba putih deh. Dan tidak tahu kenapa, saat melihat orang itu, perasaan saya menjadi tenang. Tapi yang membuat takut, saat saya melihat ke arah warung siomay, ada yang sedang berdiri, tinggi besar, dan hitam. Padahal saya phobia dengan orang hitam. Dan saya kabur. Haha

Akhirnya, acara wide games dimulai. Untung saja tidak ada kejadian apa-apa lagi. Alhamdulillah deh.

No comments:

Post a Comment